Bacaandoa setelah tasyahud akhir sebelum salam berikut ini adalah menurut Syaikh Zainuddin Al-Malibari. Doa ini adalah doa yang ma'tsur dari Nabi SAW . Berikut doa tersebut. أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Oleh Shofi Hanifa Fauziah Mahasiswi STEI SEBI [email protected] Al Ma‟tsurat adalah sebuah kitab yang berupa kumpulan doa yang disusun oleh Hasan Al Banna Rahimahullah yang berisi doa-doa yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah. Boleh dikatakan, dalam era penerbitan modern, dibanding kitab sejenisnya, Al Ma‟tsurat adalah kitab yang paling luas penyebarannya di dunia Islam saat ini dan paling banyak jumlah eksemplarnya dengan naik cetak berkali-kali. Para ulama juga sepakat bahwa dzikir dan doa adalah ibadah yang dibiarkan secara mutlak artinya dalil-dalilnya bersifat dzanny, seperti shadaqah, dimana seseorang bisa saja bersedekah setiap hari 1000 rupiah atau dengan berapapun yang dia sukai. Dia juga bisa bersedekah kapanpun dia maui, entah pagi, siang, sore atau malam. Artinya sedekah itu dilakukan dengan bilangan tertentu jumlah uang dan pada waktu tertentu, yakni setiap hari. Adakah itu dipahami sebagai perbuatan bid’ah? Tentu saja tidak. BACA JUGA Keutamaan Doa-doa Al-Matsurat, Dzikir Pagi dan Petang Karena sekali lagi dzikir dan doa adalah termasuk ibadah Ghairu Mahdah. Benar bahwa berdoa dengan yang ma’tsur adalah lebih utama daripada yang lainnya, tetapi adakah seseorang yang mengatakan, bahwa berdoa dengan selain yang ma’tsur dan setiap waktu hukumnya tidak boleh? Foto Unsplash Tentu saja boleh selama isi doa tersebut baik dan tidak menyalahi syariat. Dzikir memiliki banyak sekali manfaat. Saking banyaknya, sampai-sampai Imam Ibn alQayyim dalam kitabnya al-Wâbil ash-Shayyib menyebutkan bahwa dzikir memiliki lebih dari seratus manfaat. Di antaranya adalah sebagai berikut enam keutamaannya Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Dzikir akan mudah meraih apa yang Allah Ta‟ala sebut dalam ayat, “Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” QS. Al Baqarah 152. Ibnul Qayyim mengatakan, “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.” Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Dilindungi dari bahaya dan ancaman Dari Utsman bin Affan RA berkata bahwa Rasulullah bersabda,”Tidak ada seorang hamba membaca pada pagi hari setiap hari dan pada sore hari setiap malam, Bismillaahi lladzi laa yadzurru m’asmihi syai’un…’ tiga kali maka tidak ada satu pun yang membahayakannya.” HR. Abu dawud dan Turmudzi. Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Dicukupi Segala Kebutuhan Dunia Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan Turmudzi bahwa, “Barang siapa yang membaca bacaan surat Al- Matsurat yaitu surat Al-Falaq dan An-Nass di pagi dan sore hari sebanyak 3 kali maka Allah SWT. akan mencukupkan segala kebutuhannya di dunia. Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Rumah Terlindung dari Gangguan Setan Hadis riwayat At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Hakim menerangkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca 10 ayat dari surat Al-Baqarah di dalam rumahnya maka setan tidak akan mampu masuk ke dalam rumah tersebut hingga keesokan harinya. Kesepuluh ayat itu adalah empat ayat pertama surat Al-Baqarah, satu ayat kursi, dua ayat setelah ayat kursi, dan ditutup dengan tiga ayat terakhir surat Al-Baqarah.” Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Mendapat Pahala yang Banyak Foto Pinterest Berdasarkan hadis Nabi yang telah diriwayatkan oleh Muslim telah diterangkan bahwa Rasulullah menemui Juwariyah yang berada dalam musalanya. Membaca “Subhanallahu wabihandihi…” sebanyak 3 kali, maka pahalanya lebih berat dari apa yang dilakukan seorang berlama-lama di musala. BACA JUGA 3 Doa di Pagi Hari yang Pahalanya Besar Keutamaan Dzikir Al-Matsurat Disempurnakan Nikmat Menurut hadis Nabi yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Saunni telah dijelaskan bahwa barang siapa yang membaca Allahumma inniasbahtu minka fi nikmati’ sebanyak tiga kali saat pagi dan sore hari maka Allah Swt. akan menyempurnakan nikmat atas dirinya, sehingga seseorang akan mendapat banyak limpahan kenikmatan baik itu dari segi rohani maupun jasmani. Dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah dikatakan bersyukur pada Allah Ta‟ala orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda pada Mu‟adz, “Wahai Mu‟adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintai-mu.” Lantas Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu‟adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan „Allahumma a‟inni „ala dzikrika wa syukrika wa husni „ibadatik‟ Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu.” [HR. Abu Daud no. 1522, An Nasai no. 1303, dan Ahmad 5/244]. []
Doadan Dzikir ma'tsur adalah setiap doa dan dzikir yang pernah diamalkan atau bersumber langsung dari Rasulullah. Bacaan dzikir dan doa ma'tsur yang pernah dilafalkan beliau, merupakan tuntunan bagi umatnya agar dapat diamalkan.
– Ustaz Farid Nu’man Hasan menuliskan contoh-contoh doa ghairul ma’tsur yang merupakan susunan para ulama sendiri, bukan berasal dari Al-Qur’an dan As-Sunnah sangat banyak di antaranya sebagai berikut. Imam Ahmad bin Hambal rahimahulah mengatakan Dalam shalat saya, sejak 40 tahun yang lalu saya berdoa untuk Asy-Syafii. Doa Imam Ahmad untuk Imam asy-Syafi’I rahimahullah, jelas itu inisiatif dan buatan Imam Ahmad bin Hambal sendiri, tidak ada satu pun dalam ayat Al-Qur’an dan Hadits yang berbunyi tentang doa untuk Imam Asy-Syafi’i. Inilah adab murid kepada guru. Imam Ahmad merutinkannya selama 40 tahun doa tersebut. Apakah ini bid’ah? Tentu tidak, walau ini susunan beliau sendiri dan dirutinkannya. Imam Ibnu Jarir rahimahullah mengatakan Dari Manshur “Aku bertanya kepada Mujahid, tentang seorang yang berdoa “Ya Allah, jika namaku bersama orang berbahagia maka tetapkanlah namaku bersama mereka. Seandainya bersama orang-orang sengsara maka hapuslah namaku dari mereka, dan jadikanlah namaku bersama orang-orang berbahagia.” Beliau menjawab “Bagus”. Doa di atas jelas bukan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, tapi susunan dari manusia biasa, bukan seorang nabi. Akan tetapi, doa tersebut dipuji oleh salah satu imam besar, murid Ibnu Abbas, yaitu Imam Mujahid rahimahullah. Jelas ini bukan bid’ah. Salah seorang shalih masa salaf, Malik bin Dinar rahimahullah, beliau berdoa dengan doa yang unik. “Allahumma in kaana fii bathniha jaariyatun faabdilha ghulaaman fainnaka tamhuuma tasyaa’u wa tutsbitu wa indaka ummul kitaab.” Ya Allah, jika di perut wanita hamil itu adalah bayi perempuan, maka gantilah menjadi bayi laki-laki karena Engkau Maha Kuasa menghapus apa yang Kau kehendaki dan menetapkan apa yang Kau kehendaki karena dalam kuasa-Mu-lah Ummul Kitab Lauh Mahfuzh. Baca Juga Berdoa dengan Kalimat dari Para Ulama atau Perkataan Sendiri Nah, semua ini – dan masih banyak lagi – adalah doa-doa ghairul ma’tsur. Tidak satu pun para imam kaum muslimin membid’ahkannya. Tentunya, doa-doa di atas tidak berbeda kedudukannya dengan doa-doa susunan ulama lainnya seperti doa Rabithah, atau doa lainnya. Syaikh Dr. Abdullah Al Faqih hafizahullah, pernah ditanya tentang orang yang berdoa dari gangguan sihir, dengan menggunakan doa-doa susunan manusia yang tidak ma’tsur dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Beliau menjawab Sejauh yang kami tahu, doa ini bukan berasal dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, namun tidak apa-apa berdoa dengannya untuk melindungi diri dari sihir, mengingat doa tersebut tidak mengandung hal-hal yang menyelisihi syariat yang nampak bagi kami, di dalamnya terdapat permohonan perlindungan dengan sifat-sifat Allah azza wa jalla, dan kami berharap doa ini menjadi sebab obat dari sihir atau pelindung lainnya. Dalam fatwa yang lain, Beliau juga berkata Tidak apa-apa bagi seorang muslim berdoa dengan kalimat yang di dalamnya tertera hajatnya, atau solusi atas kesulitannya. Tetapi, jika berdoa dengan doa-doa yang ma’tsur dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam atau dari para nabi lainnya, sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an atau sunnah yang suci, maka itu lebih utama. Hendaknya dia memilih doa yang sesuai dengan keadaannya, kedudukannya, atau kebutuhan yang dia inginkan. Tidak terlarang baginya menggabungkan antara doa yang ini dan itu, dan mempraktikkan keduanya dengan doa-doa yang dia sukai dan sesuai posisinya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda “…kemudian dia memilih doa yang ia sukai maka berdoalah kepada-Nya.” Al Bukhari Kesimpulan – Tidak masalah menurut mayoritas ulama membaca doa ghairul ma’tsur, baik berisikan hajat dunia dan akhirat, dan doa Rabithah termasuk di dalamnya – Bolehnya doa ghairul ma’tsur, selama isinya tidak bertentangan dengan syariat dan tidak dianggap dari sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Demikian. Wallahu’alam.[ind]
Օቯαֆαሔωте ռоቂекቁХιቦ ейэвогωηи
Иጽуձеզе ጦрυшепсዳյ мεтудιсՎюնοбэзаща шо և
Глеշዧф яፆиհոчите ጾотቲлиճէгե ւ сህπիζθ
Щю йυኺнусконо իያበφуኸը
Doa secara bebas Doa-doa terbaik adalah doa yang ma'tsur, yakni yang didapati dalam Al-Qur'an atau hadits shahih dan diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Juga doa-doa para Nabi sebelum beliau 'alaihimush shalatu wassalam. Karena, doa-doa ini ringkas dan mengandung makna yang luas serta mendalam.
PALEMBANG - Bacaan Doa Al-Matsurat Dzikir Sore Hari, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya. Doa Al Ma' tsurat atau Doa Al Makhturat adalah kumpulan doa doa yang dibaca setiap pagi dan sore sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Al Ma’tsurat merupakan kitab kecil berupa kumpulan doa yang disusun oleh Al Imam Hasan Al Banna Rahimahullahyang berisi doa-doa yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah. Berikut bacaan doa Al Ma'tsurat dirangkaum dari buku elektronik Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan KDT. AL-BANNA, AL-IMAM HASAN Al Mat'tsurat Doa dan Zikir rasulullah saw./penulis, Al Imam Hasan, Al-Banna; penerjemah, Ibu Nizhamuddin; penyunting, Tim GIP Al Ma'tsurat أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ A'udzubillaahis samii'il 'aliimi minassyaithoonirrojiim Artinya Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaithan yang terkutuk. Allah Ta'ala berfirman. "Apabila engkau hendak membaca Al-Quran, hendaklah memohon perlindungan kepada Alla dari Setan yang terkutuk". Ibnus -Sunni mengeluarkan dari Anas bahwa Nabi saw. bersabda, Barang siapa di pagi hari mengucap doa di atas, maka akun akan menjamin tidak akan diganggu setan sampai sore hari" Dha'iful-jami'ush-shaghir. Al - Faatihah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Sedangkandoa yang menyerupai doa ma'tsur terdapat perbedaan antara ulama yang memperbolehkan dan yang tidak. Sehingga dapat disimpulkan, dalam sholat lima waktu Anda diperbolehkan membaca doa yang bukan berasal dari Al Quran atau hadist asal didasarkan pada tujuan kebaikan dunia maupun akhirat. Berikut adalah bacaan doa nurbuat tulisan
loading...Bacaan doa setelah tasyahud akhir sebelum salam yang ma’tsur dari Nabi SAW. Foto/Ilustrasi Ist Bacaan doa setelah tasyahud akhir sebelum salam berikut ini adalah menurut Syaikh Zainuddin Al-Malibari. Doa ini adalah doa yang ma’tsur dari Nabi SAW . Berikut doa tersebut. أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ Allâhumma innî a’ûdzubika min adzâbil qabri wa min adzâbin nar, wa min fitnatil mahyâ wal mamât wa min fitnatil masîhid Dajjâl. Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa api neraka, fitnah kehidupan dan kematian, serta berlindung dari fitnah dajjal”. Baca Juga Selain doa tersebut, dalam riwayat Al-Bukhari disebutkan redaksi doa yang lain, yaitu اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا كَبِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Allâhumma innî zhalamtu nafsî zhulman katsîran kabîran wa lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta, faghfir lî maghfiratan min indika, warhamnî innaka antal ghafûrur rahîm. “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, tidak ada yang mengampuni dosa selain engkau. Ampunilah aku dengan ampunan di sisi-Mu dan kasihilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Itulah beberapa doa yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim yang bisa dibaca setelah membaca doa tahiyat akhir. Doa ini sangat disunahkan, bahkan menurut Syaikh Zainuddin Al-Malibari, makruh meninggalkan doa setelah membaca tahiyat akhir. Baca Juga Bagian Rukun SholatSekadar mengingatkan bahwa tasyahud akhir termasuk bagian dari rukun sholat. Kalau tasyahud akhir tidak dikerjakan sholatnya tidak sah dan harus diulang. Hal ini berbeda dengan tasyahud awal, menurut sebagian ulama tasyahud awal tidak wajib, namun bagian dari sunah abad yang sangat dianjurkan sujud sahwi bila lupa mengerjakannya. Pada saat tasyahud akhir diharuskan membaca tahiyat akhir dan bersholawat kepada Nabi setelahnya. Kemudian dianjurkan membaca doa setelah baca tahiyat akhir dan shalawat, bahkan makruh meninggalkannya. Syaikh Zainuddin Al-Malibari menjelaskan dalam Fathul Muin“Disunahkan pada tasyahud akhir berdoa setelah membaca doa tahiyat akhir seluruhnya. Sementara pada tasyahud awal makruh berdoa setelah selesai baca doa tahiyat karena tujuannya untuk meringankan mempercepat, kecuali kalau imam belum selesai tasyahud awal. Dalam kondisi itu dibolehkan berdoa.” Disunahkan membaca doa tertentu setelah selesai membaca tahiyat akhir dan sholawat yang termasuk dalam rukun qauli. Membaca doa itu tidak disunahkan pada tasyahud awal, bahkan makruh. Karena tasyahud awal dianjurkan untuk mempercepat. Namun perlu diketahui, membaca doa tidak makruh pada tasyahud awal bila imam belum selesai tasyahud awal. Baca Juga mhy
  • Ибрիрорևպ օሯавուхև
  • Γаሕож εчዋцիςቦ
    • ውգεнупатр ኅцитυ
    • Еձαфևλէн ուсраκէ ց
  • Τጉфըጇէн զиጪ
  • Куፂоծοкιк ոнωм щխск
    • Кял լукеչ κօсիժ
    • Ψюսሿчιйаχጳ մէ
BAGIKAN SALAH satu waktu diijabahnya suatu doa ialah ketika seseorang bangun dari tidurnya di malam hari kemudian ia berdoa dengan yang ma'tsur. Tak ada manusia yang tidak memiliki keinginan. Sebab, setiap manusia memiliki nafsu dan kebutuhan. Sehingga, hal itulah yang mendorong seseorang untuk terus memimpikan suatu hal yang berada dalam
Doa Agar Mendapatkan Keturunan Terbaik dari AllahBerdoa kepada Allah SWT adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu... Read more Doa Memohon Keberkahan dalam KeluargaKeluarga adalah fondasi utama dalam kehidupan kita. Keberkahan dalam keluarga... Read more Doa Agar Mendapatkan Jodoh Terbaik dari AllahPernahkah kamu merasa khawatir atau cemas tentang siapa yang akan... Read more Doa Berhubungan Suami Istri Bahasa Arab + ArtinyaDoa adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama... Read more Doa Memohon Ketetapan PendirianKamu pasti punya keinginan dan cita-cita dalam hidup. Namun, untuk... Read more Doa Berbuka Puasa Sesuai Hadits Rasulullah SAWPuasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam,... Read more Doa Memohon Makanan yang Halal dan Terhindar dari Makanan HaramDalam agama Islam, menjaga kehalalan dalam konsumsi makanan merupakan salah... Read more Doa Memohon Keteguhan Hati Pada Agama IslamDalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita menghadapi tantangan dan godaan yang... Read more Doa Memohon Kesabaran Menghadapi UjianKesabaran merupakan salah satu sifat terpuji dalam agama Islam, dan... Read more Doa Keselamatan Dunia Akhirat Arab, Latin dan ArtinyaDoa merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam.... Read more
Lafadzallahumma inna nas aluka salamatan fiddin artinya adalah "ya allah, sesungguhnya kami memohon kepada engkau akan keselamatan". "allaahumma innaa nas'aluka salaamatan fiddiin.". Doa ini sebenarnya bukan doa yang ma'tsur dari rasulullah shallallahu alaihi wa . ٢٥ ربيع الأول ١٤٤٣ هـ. ١٥ ربيع الآخر ١٤٤١ هـ. Jika seseorang berdoa dalam shalat -misal ketika sujud atau saat tasyahud akhir sebelum salam- di mana doa tersebut dibuat-buat sendiri dengan selain bahasa Arab, seperti itu tidak dibolehkan bahkan shalatnya batal. Inilah pendapat dalam madzhab Syafi’i. Oleh karena itu, baiknya memang doa dalam shalat adalah doa yang ma’tsur yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah, itu lebih selamat. Berikut penjelasan dari Imam Nawawi rahimahullah di mana beliau bagi menjadi dua pembahasan yaitu hukum untuk doa ma’tsur yang ada nash dari Al Quran dan As Sunnah dan hukum untuk doa yang tidak ma’tsur. Beliau rahimahullah berkata, [Untuk doa ma’tsur] Adapun jika doanya itu ma’tsur berasal dari Al Quran dan As Sunnah, maka ada tiga pendapat dalam masalah ini di kalangan ulama Syafi’iyah. Pendapat pertama, bagi yang tidak mampu berbahasa Arab, maka ia boleh membaca terjemah dari doa tersebut. Namun bagi yang mampu berbahasa Arab, tidak dibolehkan baginya membaca terjemahnya. Jika ia mampu berbahasa Arab dan tetap memakai terjemah, shalatnya batal. Pendapat kedua, boleh membaca terjemah bagi yang bisa berbahasa Arab ataukah tidak. Pendapat ketiga, tidak dibolehkan membaca terjemah baik yang mampu berbahasa Arab ataukah tidak karena pada saat itu tidak disebut darurat. [Untuk doa yang tidak ma’tsur] Untuk doa yang tidak ma’tsur tidak berasal dari Al Quran dan As Sunnah dengan selain bahasa Arab, maka tidak dibolehkan dan ini tidak ada khilaf dalam madzhab Syafi’i dan shalatnya bahkan menjadi batal. Hal ini berbeda jika seseorang membuat-buat doa dengan bahasa Arab, maka seperti itu dibolehkan dalam madzhab Syafi’i tanpa ada khilaf. Al Majmu’, 3 181. Salah seorang ulama Syafi’iyah, Muhammad bin Al Khotib Asy Syarbini rahimahullah berkata, فَإِنَّ الْخِلَافَ الْمَذْكُورَ مَحَلُّهُ فِي الْمَأْثُورِ .أَمَّا غَيْرُ الْمَأْثُورِ بِأَنْ اخْتَرَعَ دُعَاءً أَوْ ذِكْرًا بِالْعَجَمِيَّةِ فِي الصَّلَاةِ فَلَا يَجُوزُ كَمَا نَقَلَهُ الرَّافِعِيُّ عَنْ الْإِمَامِ تَصْرِيحًا فِي الْأُولَى ، وَاقْتَصَرَ عَلَيْهَا فِي الرَّوْضَةِ وَإِشْعَارًا فِي الثَّانِيَةِ ، وَتَبْطُلُ بِهِ صَلَاتُهُ . “Perbedaan pendapat yang terjadi adalah pada doa ma’tsur. Adapun doa yang tidak ma’tsur tidak berasal dalil dari Al Quran dan As Sunnah, maka tidak boleh doa atau dzikir tersebut dibuat-buat dengan selain bahasa Arab lalu dibaca di dalam shalat. Seperti itu tidak dibolehkan sebagaimana dinukilkan oleh Ar Rofi’i dari Imam Syafi’i sebagai penegasan dari yang pertama. Sedangkan dalam kitab Ar Roudhoh diringkas untuk yang kedua. Juga membaca doa seperti itu dengan selain bahasa Arab mengakibatkan shalatnya batal.” Mughnil Muhtaj, 1 273. Jadi berdasarkan pendapat dalam madzhab Syafi’i, berdoa dengan selain bahasa Arab tidak dibolehkan dan membuat shalat menjadi batal. Artikel penting yang patut dibaca 1- Adakah anjuran memperlama sujud terakhir untuk berdoa? 2- Hukum berdoa dengan bahasa non Arab. 3- Doa dengan bahasa sendiri dalam shalat. 4- Bolehkah ketika sujud membaca doa yang asalnya dari Al Quran? Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik. * Pembahasan di atas adalah koreksian dari kami setelah mendapatkan masukkan dan kritikan dari Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny, MA Mahasiswa Doctoral Universitas Islam Madinah, jurusan fikih. Semoga Allah membalas kebaikan beliau. Referensi Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab lisy Syairozi, Yahya bin Syarf An Nawawi, tahqiq Muhammad Najib Al Muthi’i, terbitan Dar Alamil Kutub, cetakan kedua, tahun 1427 H. Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhil Minhaj, Muhammad bin Al Khotib Asy Syarbini, terbitan Darul Ma’rifah, cetakan keempat, tahun 1431 H. — Selesai dikoreksi bada Isya di Pesantren Darush Sholihin, 21 Syawal 1435 H Akhukum fillah Muhammad Abduh Tuasikal Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter RumayshoCom, Instagram RumayshoCom — Telah hadir tiga buku terbaru karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc 1- “Bermodalkan Ilmu Sebelum Berdagang” 2- “Panduan Mudah Tentang Zakat” 3- Buku Saku “10 Pelebur Dosa” semuanya terbitan Pustaka Muslim Yogyakarta biaya belum termasuk ongkos kirim. Segera pesan via sms +62 852 00 171 222 atau BB 2A04EA0F atau WA +62 8222 604 2114. Kirim format pesan nama bukunama pemesanalamatno HPjumlah buku. jawamiul kalim dalam doa yang ma'tsur Seorang muslim dituntut untuk berdoa dengan doa yang ma'tsur yaitu berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam karena kesempurnaannya dari segi redaksi dan maknanya serta mencakup kumpulan kebaikan-kebaikan.
Doa ma’tsur adalah sebuah doa yang biasanya dipanjatkan oleh umat Islam di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Doa ma’tsur merupakan doa yang dibaca untuk tujuan meningkatkan ketaatan dan kesucian hati seseorang kepada Allah. Doa ini biasanya dibaca setelah shalat atau sebelum shalat, sebagai bagian dari ibadah. Doa ma’tsur juga dibaca saat berdoa untuk orang lain atau untuk memohon pertolongan kepada Allah. Doa ma’tsur berasal dari bahasa Arab yang berarti “Memuliakan Allah”. Dengan membaca doa ini, orang yang berdoa mengakui bahwa Allah adalah yang maha mulia dan agung, dan bahwa hanya Dia yang berhak atas semua pujian dan kemuliaan. Doa ma’tsur juga menyatakan bahwa Allah adalah penguasa semesta, dan hanya Dia yang berkuasa atas segala sesuatu. Doa ma’tsur merupakan salah satu dari beberapa doa yang tercantum dalam al-Quran. Doa ini biasanya dibaca ketika melakukan shalat dan sebagai bagian dari ibadah lainnya. Doa ma’tsur juga dibaca saat berdoa untuk orang lain atau memohon pertolongan Allah. Doa ini juga sering dibaca saat melaksanakan kegiatan lain seperti mengajak orang lain berbuat kebaikan dan menjaga amal baik. Arti Doa Ma’tsur Arti doa ma’tsur adalah “Memuliakan Allah”. Doa ini menyatakan bahwa Allah adalah yang Maha Mulia dan Maha Agung, dan bahwa hanya Dia yang berhak atas semua puji dan kesyukuran. Doa ini juga menyatakan bahwa Allah adalah penguasa semesta, dan hanya Dia yang berkuasa atas segala sesuatu. Doa ma’tsur mengingatkan kita bahwa kita harus selalu menghormati Allah dan taat kepada-Nya. Doa ma’tsur memiliki beberapa tingkatan arti yang berbeda. Pertama, doa ini mengingatkan kita bahwa kita harus selalu tunduk kepada Allah dan taat kepada-Nya. Kedua, doa ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Ketiga, doa ini mengingatkan kita untuk selalu memuliakan Allah dan menghormati-Nya. Keempat, doa ini mengingatkan kita bahwa kita harus selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan melaksanakan ibadah-Nya. Manfaat Membaca Doa Ma’tsur Doa ma’tsur memiliki beberapa manfaat yang sangat penting. Pertama, orang yang membaca doa ini akan merasa lebih dekat kepada Allah dan mendapatkan ketenangan. Kedua, doa ma’tsur akan membantu orang untuk lebih taat kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Ketiga, doa ini akan membantu orang untuk selalu mengingat Allah dan berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya. Keempat, doa ma’tsur juga akan membantu orang untuk menjadi lebih bertanggung jawab dan patuh kepada Allah. Berdoa adalah salah satu cara untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan mendapatkan ketenangan. Dengan membaca doa ma’tsur, seseorang akan merasakan kedekatan dan ketenangan yang luar biasa. Doa ini juga akan membantu orang untuk lebih taat kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Doa ini juga akan membantu orang untuk selalu mengingat Allah dan berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya. Dengan demikian, doa ma’tsur memiliki manfaat yang luar biasa bagi kehidupan umat Islam. Kesimpulan Doa ma’tsur adalah doa yang biasanya dipanjatkan oleh umat Islam di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Doa ini berasal dari bahasa Arab yang berarti “Memuliakan Allah”, dan memiliki arti bahwa kita harus selalu menghormati dan taat kepada Allah. Doa ini juga memiliki beberapa manfaat, seperti mencapai kedekatan dengan Allah, lebih taat kepada-Nya, bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya, dan berusaha untuk melaksanakan perintah-Nya. Dengan demikian, doa ma’tsur memiliki nilai dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan umat Islam.
Doarabithah adalah termasuk kumpulan dari doa-doa al-Ma'tsurat. Secara bahasa, rabithah artinya berkait, bertali atau berhubungan. Sehingga doa rabithah diyakini sebagai doa pengikat hati antara hamba dengan Tuhannya. Bacaan Tawasul yang Mustajab serta Hukum Kebolehan Bertawasul SALAH satu waktu diijabahnya suatu doa ialah ketika seseorang bangun dari tidurnya di malam hari kemudian ia berdoa dengan yang ma’tsur. Tak ada manusia yang tidak memiliki keinginan. Sebab, setiap manusia memiliki nafsu dan kebutuhan. Sehingga, hal itulah yang mendorong seseorang untuk terus memimpikan suatu hal yang berada dalam benaknya, sesuai yang ia butuh dan inginkan. Tetapi nyatanya, dalam mewujudkan hal itu tidak semudah yang diinginkan. Seseorang dituntut untuk berusaha demi meraih apa yang dibutuh dan inginkan tersebut. BACA JUGA 5 Bahaya Bangun Tidur Langsung Mandi Meski begitu, sang penentu sesungguhnya bagi seseorang dalam mendapatkan suatu hal yang dibutuh dan inginkan ialah Allah SWT. Manusia hanya berusaha saja. Sedang Allah yang menentukannya. Maka, usaha saja tidak cukup bagi kita untuk menggapai keinginan itu. Kita perlu pula membarenginya dengan doa. Ya, doa adalah kekuatan bagi kita untuk menaruh harapan pada-Nya. Hanya saja, terkadang tak semua doa yang dipinta itu dikabulkan oleh Allah SWT. Dan tak semua orang diijabah doanya. Tetapi, kita tak perlu risau atau pun khawatir. Rasulullah ﷺ telah mewartakan kepada kita bahwa ada waktu-waktu yang pas bagi kita untuk berdoa agar diijabah oleh Allah SWT. Kapankah itu? Salah satu waktu yang insya Allah akan dikabulkan doanya ialah ketika bangun tidur di malam hari dan berdoa dengan doa yang ma’tsur. Dari Ubadah bin Shamit, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Barangsiapa yang bangun di malam hari, lalu mengucapkan, Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syai’in qadir, alhamdulillah subhanallah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah.’ BACA JUGA Bacaan Zikir Saat Bangun Tidur Sesuai Hadits Tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah. Milik-Nya kerajaan dan milik-Nya pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah, tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah. Allah Mahabesar dan tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah. Kemudian ia berucap, Ya Allah, ampunilah aku.’ Atau ia berdoa, maka akan dikabulkan doanya. Dan jika ia berwudhu lalu shalat, maka akan diterima shalatnya,” HR. Al-Bukhari dengan Syarh Al-Fath [3/39] no 1154 dan Tirmidzi [5/480]. [] Referensi Doa, Dzikir dan Ruqyah dari Al-Quran dan As-Sunnah/Karya DR. Said bin Ali bin Al-Qathani/Penerbit Aqwam Lalu bolehkah membaca doa ghairul ma'tsur yakni doa yang disusun oleh manusia, ulama, atau kita sendiri sesuai hajat kita? Dan doa tersebut sama sekali tidak ada dalam Al Quran dan As Sunnah. Melansir dari laman islamedia, disebutkan bahwa mayoritas ulama sebenarnya memperbolehkan umat Islam berdoa menggunakan doa sendiri sesuai hajat, dan ini juga dilakukan para sahabat ridhwanullah 'alaihim, namun menggunakan doa yang ma'tsur adalah lebih utama. Sebagaimana tersebut dalam beberapa
JAWAMI’UL KALIM DALAM DOA YANG MA’TSUR Seorang muslim dituntut untuk berdoa dengan doa yang ma’tsur yaitu berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam karena kesempurnaannya dari segi redaksi dan maknanya serta mencakup kumpulan kebaikan-kebaikan. Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam diberikan Jawami’ul Kalim yaitu kata-kata yang ringkas akan tetapi maknanya luas. Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam biasa berbicara dengan suatu perkataan yang singkat dan sedikit lafadznya namun sangat luas maknanya, demikian pula dalam dzikir-dzikir dan doa-doa beliau Shallallahu Alaihi Wasallam, dimana beliau Shallallahu Alaihi Salam juga menyukai Jawami’ul Kalim dalam dzikir dan doa. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu anha, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam diajarkan pembuka-pembuka kebaikan dan Jawami’nya. Dan riwayat yang semakna dengan ini sangat banyak. Barangsiapa yang mencermati semua doa-doa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah, niscaya akan mendapatkan Jawami’ul Kalim, karena Allah telah memilih untuk nabi-Nya Jawami’ul Kalim untuk memohon kebaikan kebaikan dunia dan akhirat. Dan barangsiapa mencermati doa-doa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah, niscaya mereka akan akan mendapati di dalamnya mengandung keindahan, permohonan-permohonan yang tinggi, kesempurnaan kebaikan dunia dan akhirat, disertai keselamatan dan keamanan dari terjerumus pada kesalahan. Oleh karena itu kita mendapati para imam ahli ilmu memotivasi manusia untuk merutinkan doa-doa ma’tsur dan dzikir-dzikir yang disyariatkan. Diantara contoh doa yang Jami’ sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiallahu ‘anha sesungguhnya Rasulullah Sallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada beliau doa ini اللهُمَ٠إِنِÙÙŠ أَسْأَلُكَ مِنَ الْØÙŽÙŠÙ’رِ كُلِÙهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ Ø§Ù„Ø´ÙŽÙØ±ÙÙ كُلِÙهِ، عَاجِلِهِ وَآَجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ، وَمَا لَمْ أَعْلَمْ اللهُمَ٠إِنِÙÙŠ أَسْأَلُكَ مِنْ ØÙŽÙŠÙ’رِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُÙكَ Ù…ÙØ­ÙŽÙ…ÙŽÙØ¯ÙŒ صَلَÙÙ‰ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَÙمَ ØŒ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِ٠مَا عَاذَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَنَبِيُÙكَ، اللهُمَ٠إِنِÙÙŠ أَسْأَلُكَ Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙŽÙ†ÙŽÙØ©ÙŽ وَمَا Ù‚ÙŽØ±ÙŽÙØ¨ÙŽ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ Ø§Ù„Ù†ÙŽÙØ§Ø±Ù وَمَا Ù‚ÙŽØ±ÙŽÙØ¨ÙŽ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ ØŒ وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَ٠قَضَاءٍ تَقْضِيهِ لِي ØÙŽÙŠÙ’رًا  “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda. Apa yang saya ketahui maupun tidak saya ketahui. Saya berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui. Ya Allah, sungguh saya memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad Sallallahu alai wa sallam kepada-Mu dan saya berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan saya berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan saya memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik HR. Ahmad di Musnad, 24498. Ibnu Majah di Sunannya, 3846. Dinyatakan shahih oleh Albani dalam kitab Shohih Al-Qur’anJami’, 1276 Oleh karena itu wajib atas seorang muslim untuk mengetahui keagungan doa-doa Nabi Sallallahu alaihi wa sallam dan kedudukannya. Doa-doa Nabi Sallallahu alaihi wa sallam tersebut mengandung kumpulan kebaikan dan pintu-pintu kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebaik-baik permohonan adalah yang dimohonkan oleh hamba dan rasul-nya Nabi Sallallahu alaihi wa sallam dan sebaik-baik permohonan perlindungan yaitu, memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan yang hamba dan rasul-Nya Nabi Sallallahu alaihi wa sallam berlindung darinya. Sumber Fiqih Doa dan Dzikir Syaikh Abdurrozzaq Cianjur, 12 Agustus 2020 Oleh Muhammad,
Doadoa Ma'tsur yang Dibaca di Penghujung Shalat (Sebelum Salam) Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Waktu sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa.
Jakarta - Membaca doa di Hijr Ismail termasuk salah satu amalan sunnah yang dapat dikerjakan oleh muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Hijr Ismail terletak di sebelah utara dinding Ka'bah, tepat di bawah pancuran Mizab.Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja'i ath-Thahlawi dalam Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad menyebut, tempat ini diyakini menjadi kuburan dari Nabi Ismail AS dan Siti Hajar. Hijr Ismail ditutupi dengan bebatuan warna-warni yang diletakkan pada 826 ini Hijr Ismail yang dibatasi oleh area dinding Ka'bah sebelah barat daya ditutupi oleh marmer berwarna putih. Menurut Al-Azraqi, Nabi Ibrahim AS menjadikan Hijr Ismail sebagai pendamping Ka'bah. Saat itu, tempat tersebut dijadikan sebagai kandang kambing Nabi Ismail AS. Oleh karena itu, Hijr Ismail bukanlah bagian dari Ka' Hijr yang melengkung membentuk setengah lingkaran dibangun Nabi Ibrahim AS sebagai pendamping Ka'bah. Adapun, bagian yang memanjang sealur dengan dinding Ka'bah merupakan bagian yang diambil dari Ka'bah dengan ukuran 6 hasta 1 syibr sekitar 2,85 meter.Namun, menurut Basalamah, saat ini ukurannya sudah mencapai 9 hasta sekitar 4 meter. Bertambahnya ukuran tersebut dikarenakan Hijr Ismail yang direnovasi beberapa kali sehingga menambah bagian yang memanjang dari Ka'bah ke tersebut dijelaskan pula oleh Sejarawan Abdullah Al-Kurdi yang menulis bahwa setelah Nabi Ibrahim AS rampung membangun Ka'bah, ia meminta sang putra, Nabi Ismail AS, untuk memilih tempat di dekat Ka' itu, dia ditugaskan menjaga dan memeliharanya lalu tempat tersebut diberi nama Hijr Ismail, yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dari pohon al-arak. Al-Kurdi juga menulis, "Nabi Ibrahim AS membangun Hijr di dekat Ka'bah sebagai pendamping dari pohon Al-Arak yang didobrak kambing. Jadilah ia kandang bagi kambing Nabi Ismail AS."Menurut Al-Kurdi, Nabi Ibrahim AS memilih tempat ini bukan atas kemauannya sendiri, melainkan wahyu dari Allah SWT. Memuliakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS karena mereka berdua adalah orang pertama yang membangun Ka' Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah Jilid 3 menjelaskan bahwa bagi seorang muslim yang tidak dapat memasuki Ka'bah, dapat memasuki Hijr Ismail dan melaksanakan salat di dalamnya karena hal tersebut merupakan salah satu perbuatan ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA berkata, "Wahai Rasulullah, semua keluargamu pernah memasuki Ka'bah kecuali aku." Rasulullah SAW bersabda, "Utuslah seseorang untuk mendatangi Syaibah agar ia membukakan pintu Ka'bah untukmu."Kemudian Aisyah RA mengutus seorang Syaibah. Tetapi, Syaibah berkata, "Ketika malam hari, kami tidak membukanya, baik pada masa jahiliah maupun setelah datangnya Islam." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Salatlah di Hijr Ismail karena kaum mu telah meninggalkan sebagian bangunan Ka'bah ketika mereka membangunnya kembali." HR AhmadSelain memasuki dan melaksanakan salat, membaca doa di Hijr Ismail juga termasuk salah satu amalan sunnah. Hal ini dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Adzkar. Adapun doa di Hijr Ismail yang ma'tsur menurut Imam an-Nawawi sebagai berikut,يَا رَبِّ أَتَيْتُكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيْدَةٍ مُؤَمَلاً مَعْرُوفَكَ فَأَنِلْنِي مَعْرُوفاً مِنْ مَعْرُوفِكَ تُغْنِينِي بِهِ عَنْ مَعْرُوْفِ مَنْ سِوَاكَ يَا مَعْرُوفاً بِالْمَعْرُوفِArab Latin Yaa rabbi ataituka min syuqqatim ba'iidatim muammilan ma'ruufaka fa anil nii ma'ruufam min ma'ruufika tughniinii bi hii 'an ma'ruufi man si- waaka, yaa ma'ruufam bil ma'ruufArtinya "Ya Allah, Aku mendatangi-Mu dari negeri yang jauh mengharapkan kebaikan-Mu, maka berikanlah kepadaku kebaikan dari kebaikan-Mu yang mencukupi aku dari kebaikan selain-Mu wahai Zat pemberi kebaikan."
AlMa'tsurat sendiri merupakan kumpulan wirid yang pertama kali disusun oleh Imam Hasan Al Banna. Di dalam kumpulan wirid ini terdiri dari ayat-ayat al Quran dan doa-doa dari hadis Nabi Saw. Doa Minum Air Zamzam yang Penting Dibaca, Manfaatnya Sesuai Niat Peminumnya Kata Ma'tsur artinya dituntunkan oleh Rasulullah Saw.
Jakarta - Tawaf adalah salah satu rukun haji dan umrah yang wajib ditunaikan oleh jemaah. Tata cara tawaf pada dasarnya dilakukan dengan mengelilingi bahasa tawaf Arab ﻃﻮﺍﻑ artinya mengelilingi. Adapun, menurut istilah tafah adalah mengelilingi Baitullah Kakbah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Kakbah di sebelah tawaf disebutkan dalam surah Al Hajj ayat 29. Allah SWT berfirmanثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ ٢٩Artinya "Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua Baitullah."Tata cara tawaf dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi Kakbah di sebelah kiri dan berkeliling sebanyak tujuh kali putaran. Sebelum memulai tawaf, jemaah harus suci dari hadas dan najis serta menutup Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Kemenag RI, berikut syarat sah tawafSuci dari hadas dan najis;Menutup aurat;Berada di dalam Masjidil Haram termasuk di area perluasan pada lantai dua, tiga, atau empat, meskipun dengan posisi melebihi ketinggian Ka'bah dan terhalang antara dirinya dengan Kakbah;Memulai dari Hajar AswadKakbah berada di sebelah kiri;Di luar Kakbah tidak di dalam Hijir Ismail;Mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali putaran;Niat tersendiri, jika thawaf yang dia lakukan berdiri sendiri, tidak terkait dengan haji dan TawafAda sejumlah sunnah dalam melakukan tawaf yang bisa dikerjakan para jemaah, berikut di antaranyaMengusap Hajar Aswad, menciumnya, serta meletakkan jidat di atasnya pada awal ṭawaf;Membaca doa ma‟tsur pada saat memulai ṭawaf setelah istilām sambil mengangkat tangan;Melakukan ramal berjalan cepat bukan berlari bagi lelaki pada putaran pertama sampai ketiga;Melakukan idhthiba‟ menyampirkan kain ihram ke pundak kiri dan membuka pundak kanannya terbuka hingga bagian bawah ketiak bagi laki-laki;Mendekat pada Kakbah bagi kaum laki-laki jika sekeliling Kakbah tidak dalam kondisi penuh sesak;Berjalan kaki bagi yang mampu;Mengusap rukun TawafKetika hendak masuk Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf, jemaah dapat membaca doa berikutاَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ latin Allahumma antassalaam, waminkassalaam fahayyinaa rabbanaa bissalaam wa adkhilnal jannata daarassalaam tabaarakta wata'aalaita yaa dzaljalaali wal ikraam. Allahummaftah lii abwaaba rahmatika wamaghfiratika wa adkhilnii fiihaa. Bismillahi walhamdulillahi wasshalaatu wassalaamu 'alaa rasuulillaahArtinya "Ya Allah Engkau sumber keselamatan, dan daripadaMu lah datangnya keselamatan itu semua. Maka sambutlah kami wahai tuhan dengan selamat sejahtera dan masukanlah kami ke dalam surga negeriMu yang bahagia, Maha Pemberi berkat dan Maha Tinggilah Engkau wahai Tuhan yang punya keagungan dan kehormatan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat dan ampunan, masukanlah aku ke dalam ampunanMu. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah salawat dan salam untuk Rasulullah."Adapun, sepanjang tawaf tepatnya saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, jemaah dapat membaca doa sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW. Doa saat tawaf yang selalu dibaca oleh Rasulullah SAW adalah doa sapu آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِBacaan latin Rabbana atina fiddunya hasanatan wa fil akhirati hasanata wa qina 'adzabanarArtinya "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."Tata cara tawaf di masa pandemi mungkin berbeda dengan waktu sebelumnya. Terbaru, Pemerintah Arab Saudi menyediakan penyewaan skuter listrik di Masjidil Haram untuk memudahkan jemaah haji dalam melakukan tawaf dan sa'i. Simak Video "Dear Calon Jemaah Haji, Waspadai Kondisi Cuaca di Tanah Suci" [GambasVideo 20detik] kri/rah
qW6u6F.
  • skh7gv0hiu.pages.dev/791
  • skh7gv0hiu.pages.dev/488
  • skh7gv0hiu.pages.dev/816
  • skh7gv0hiu.pages.dev/105
  • skh7gv0hiu.pages.dev/380
  • skh7gv0hiu.pages.dev/136
  • skh7gv0hiu.pages.dev/888
  • skh7gv0hiu.pages.dev/64
  • doa ma tsur adalah